Judul : Pupus.
Tokoh Utama : Cindy Setyada Pratama.
Tokoh Pembantu : Kimi, Doni, Panji, Hugo.
Ragam Bahasa : Bahasa Gaul (Modern).
2 Kata tidak baku : Gua,
elu.
Sinopsis :
Cindy merupakan murid baru dari Universitas Trisakti.
Tepat pada hari ulang tahunnya, dia menjalani MOS dan ia dikerjai oleh kakak
kelasnya, dia disuruh mencari kakak kelas yang memiliki hari ulang tahun yang
sama dengannya, jika tidak, ia akan dihukum. Cindy pun menemukan kakak kelas
itu, ia bernama Panji, tetapi Panji berkata bahwa ia tidak suka jika ulang
tahunnya dirayakan, padahal jika gagal, ia akan dihukum.
Cindy pun akhirnya mendapatkan ide untuk merayakan
ulang tahun bersama kakak kelas itu, dia merekam sebuah video tentang mereka
berdua merayakan ulang tahun bersama, yaitu dengan meniup lilin dan makan kue.
Cindy pun kembali ke kakak-kakak kelasnya untuk memperlihatkan video tersebut.
Akan tetapi, kakak kelas itupun menolaknya, dan berencana menghukum Cindy, ternyata
kakak kelas yang bernama Panji itu datang menyelamatkan Cindy.
Pada suatu pagi, Cindy menemukan seikat bunga mawar
dan beberapa lainnya membentuk seperti sebuah jejak. Ternyata di bunga yang
terakhir, ada surat cinta tanpa nama, Cindy menyangka itu adalah surat dari
Panji. Ternyata, Cindy mendapati Panji bersama pacarnya.
Ternyata dugaan Cindy salah, yang menaruh bunga di
depan pintu kamar Cindy bukanlah Panji, tetapi Hugo. Hugo pun memberitahu Cindy
bahwa ialah yang menaruh bunga di depan kamar Cindy, ia juga mengucapkan
selamat ulang tahun kepada Cindy.
Cindy bertemu dengan Panji lagi, Cindy pun kelihatan
cemburu, tetapi, Panji menanyakan Cindy apakah dia malam nanti kosong apa
tidak, karena dia ingin mengajak Cindy jalan pada malam nanti. Cindy pun
menjawab kosong.
Mereka berdua pun jalan di dufan pada malam itu,
mereka mencoba beberapa wahana, dan yang terakhir adalah kincir angin. Mereka
berbicara satu sama lain, sampai pada akhirnya kincir angin tersebut mati di
tengah jalan. Setelah itu, mereka memutuskan untuk pulang, tetapi, Cindy
disuruh menunggu Panji sebentar, karena Panji ingin pergi ke suatu tempat
Cindy terus menunggu, sampai pada akhirnya Panji tidak
kembali, dia pun memutuskan untuk pulang sendirian. Dia pun marah-marah tidak
karuan di kamarnya, karena kesal telah ditinggal Panji pada malam itu. Dia
meminta saran apakah dia harus tetap dengan Panji atau harus mencari
penggantinya. Kimi, temannya berkata dia harus mencari pengganti yang juga
mencintai dia. Cindy pun menghubungi Hugo dan langsung mengajaknya jalan.
Pada malam harinya, mereka berdua dan ditemani oleh
Kimi kencan di suatu diskotik sambil minum minuman keras. Cindy dan Kimi pun
pulang dalam keadaan mabuk. Tepat pada hari ulang tahunnya, Panji datang
kerumahnya untuk memberikan kado ulang tahun. Ternyata, dia mendapati Cindy
sakit, dan langsung dibawanya ke kamarnya. Ia pun menaruh kado ulang tahun
tersebut diatas tempat tidur Cindy.
Pada pagi harinya, Hugo datang untuk menanyakan kabar
dari Cindy dan untuk mengajaknya ke sekolah. Sepulang sekolah, ia pulang ke
rumah, Cindy melihat adanya celemek yang bertuliskan namanya disitu. Ia
bertanya pada temannya, dimana ia mendapatkannya. Temannya menjawab ia
mendapatkan itu dari tempat sampah, yang sebenarnya kado ulang tahun dari
Panji. Cindy mulai curiga, bahwa Hugo sendiri yang membuang pemberian dari
Panji itu.
Mengikuti saran Kimi, ia langsung pergi ke kantor
Hugo, disana dia mendapati Hugo sedang bersama perempuan lainnya. Lalu ia
mendatangi Panji dengan memakai celemek. Dia mengajak Panji jalan pada malamnya
jika Panji mempunyai jam kosong.
Malam harinya, mereka ke tempat yang sama, yaitu
Dufan. Mereka juga menaiki wahana yang sama, serta pengalaman yang sama. Tapi
kali ini Cindy tidak ditinggal oleh Panji dan diantarnya pulang. Pada saat di
perjalanan, Cindy memaksa Panji untuk menembak Cindy, tetap Panji menolaknya.
Keesokannya, Cindy tak pernah bertemu Panji lagi, SMS
pun tak ada. Sampai ulang tahun yang ke-3, Cindy membuat masakan yang enak,
tetapi Panji yang sedang di luar kota itu tidak datang, dia malah menjawab
bahwa dia sudah bertunangan.
Cindy pun bersedih hati, mendatangi rumahnya yang
lama, tetapi tidak mendapatkan apa-apa. Sampai pada suatu hari, ia dititipi
buku artikel milik Panji, tetapi anehnya, buku tersebut memiliki judul dan isi
yang berbeda. Isinya yaitu cara mencegah kanker otak, ia bertanya-tanya pada
dirinya sendiri. Akhirnya datang Doni, yang memberitahu sebenarnya Panji belum
bertunangan, tetapi ia memiliki penyakit Kanker Otak, yang menyebabkannya
lumpuh dan kehilangan rambut. Mereka langsung bergegas pergi ke rumah sakit.
Disana didapatinya Panji yang terbaring, merindukan
Cindy. Cindy pun tetap mencintainya, sama halnya dengan Panji. Ia mengajaknya jalan-jalan,
bermain bersama, dst. Sampai pada suatu hari, Panji terbaring lemah di kasur
rumah sakit, Cindy pun datang, dan melihat detik-detik terakhir dari Panji.
0 comments:
Post a Comment